Penyalahgunaan narkoba sudah menjalar di berbagai sendi kehidupan. Juga, tidak mengenal status ekonomi, golongan, maupun agama. Di indonesia juga dihadapkan pada permasalahan narkoba yang cukup memprihatinkan. Hasil survei nasional tahun 2011 terhadap penyalahgunaan narkoba diperkirakan prevalensi pengguna narkoba sebesar 2,2 persen, atau sekitar 4 juta penduduk Indonesia sebagai penyalahguna narkoba.
Mengingat kondisi itu, BNN bekerjasama dengan Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia mengadakan focus grup discussion (FGD) di Sekolah Tinggi Agama Hindu, Rawamangun Jakarta, Minggu (21/7).
“Narkoba sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Siapa yang tidak butuh dibius ketika dioperasi? Masalahnya sekarang adalah narkoba justru disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” papar dr. Dwi Joko, Widyaiswara Badan Narkotika Nasional (BNN).
dr. Dwi Joko melanjutkan banyak hal buruk yang diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba. “Kecelakaan yang berakibat hilangnya banyak nyawa yg dilakukan oleh Afrianti di Tugu Tani. Juga model cantik yang menabrak mobilnya di Hamoni dan di daerah Mampang. Ini sebagai bukti bhwa penyalahgunaan narkoba bisa berakibat misspersepsi panca indera” ujar dr.Dwi Joko.
Apalagi, jika narkotika disalahgunakan dapat membahayakan bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. “Namun sayang sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya. Masih saja ada orang-orang yang menyalahgunakannya,” paparnya.
Ibu Yuke, Dosen Universitas Budi Luhur menambahkan bahaya narkoba yang berujung pada kematian membuat hidup ini, tidak lagi indah dan berwarna. “Jadi jika ingin meraih cita-cita dan masa depan yang gemilang, jangan dekat-dekat narkobah dan menjauhi penyalahgunaan narkoba itu lebih bagus,” saran Ibu Yuke.
Mengkonsumsi narkoba bisa mengakibatkan hancurnya masa depan bangsa. “Lalu dapat merusak kesehatan, merusak mental anak bangsa, mengakibatkan hilangnya konsentrasi dalam aktivitas sehari – hari, serta mengakibatkan hidup dalam ketidak tenangan,” tambahnya.
Dikatakan, dampak penyalagunaan narkoba dari sudut pandang kesehatan adalah bisa menghentikan fungsi alat-alat tubuh yang berujung pada kematian, dapat mengalami impotensi, kekebalan tubuh menurun, apriori terhadap sesama, lamban dan mengganggu janin jika sedang hamil.
Disamping itu, menyebabkan kerusakan otak, sulit bernafas, tekanan darah dan jantung melemah, pupil mata mengecil, dibarengi rasa ngantuk yang akhirnya membuat konsentrasi tidak maksimal. “Ini dapat kita lihat pada orang yang selalu bingung, gemetar dan sering berhalusinasi,” tambah Ibu Yuke.
Para pemuda Hindu Indonesia menegaskan upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pemuda, sudah seyogyanya menjadi tanggung jawab kita bersama. Semua pihak, termasuk orang tua, guru dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak.
“Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret kita lakukan adalah bekerjasama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya Narkoba,” kata salah seorang pemuda Hindu Indonesia.
Diposting oleh : Danytobing//wartajakarta.com
